Cairan feromagnetik sangat terpolarisasi dengan adanya medan magnet, dan fitur inilah yang digunakan oleh seniman-penemu Korea Dakd Jung. Di bagian belakang kotak perangkat, dicetak pada printer 3D, ia memasang elektromagnet yang kekuatannya berubah tergantung pada tempo pemutaran musik. Dengan cara ini, cairan hitam dapat secara fisik merespons frekuensi tertentu dalam melodi.
Pembuat speaker yang tidak biasa mencetak casingnya pada printer 3D, lalu memolesnya dan memasang tiga speaker yang menghadap ke atas, penguat suara, dan modul Bluetooth di dalamnya. Di depan, ia menempatkan wadah kaca dengan dinding mesin untuk mencegah cairan feromagnetik menempel.
Ada dua kontrol di panel depan speaker: satu mengubah volume, dan yang lainnya mengubah frekuensi suara yang ditanggapi ferrofluid. Jika Anda memilih frekuensi rendah dan menyalakan musik dansa apa pun, maka materi hitam akan mulai berubah secara berirama. Penulis juga menerbitkan video di mana dia menunjukkan secara lebih rinci bagaimana dia mendesain kolom.
Juga menarik: Para ilmuwan telah menciptakan sistem otentikasi biometrik yang menganalisis gerakan wajah
Ini bukan proyek pertama Jung dengan ferrofluid - dia sebelumnya telah membuatnya papan iklan dan miniatur kolam patafisik.
Cairan feromagnetik digunakan di banyak bidang sains, termasuk industri kedirgantaraan. NASA telah bereksperimen dengan penggunaannya sebagai dasar untuk menstabilkan pesawat ruang angkasa di ruang angkasa, dan di beberapa speaker frekuensi tinggi digunakan untuk menghilangkan panas dari kumparan suara. Ferrofluidin juga digunakan dalam percobaan untuk menghilangkan tumor.
Baca juga:
- Para ilmuwan telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa DNA dapat dikumpulkan dari udara
- Para ilmuwan telah menumbuhkan saluran air mata manusia di laboratorium dan mengajari mereka untuk menangis