Apa yang bisa menjadi merger teknologi terbesar dalam sejarah akan menjadi upaya merger terbesar di dunia.
Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang memblokir merger perusahaan. Perintah itu muncul seminggu setelah Komite Investasi Asing di Amerika Serikat, atau CFIUS, menyatakan keprihatinan bahwa pengambilalihan Qualcomm oleh Broadcom di Singapura dapat merugikan industri seluler AS. Broadcom, mengutip kekhawatiran keamanan nasional, mengusulkan kesepakatan $ 117 miliar untuk membeli raksasa ponsel Qualcomm kembali pada bulan Desember.
Baca juga: Rumor tentang yang baru Samsung Galaxy Note 9
Dan seperti yang dilaporkan Reuters, hari ini Broadcom, yang membuat chip untuk segala hal mulai dari perangkat TV hingga server, menarik tawarannya sebesar $117 miliar untuk mengakuisisi produsen chip smartphone terbesar, Qualcomm. Dua hari setelah Presiden AS menandatangani perintah eksekutif yang memblokir merger, yang secara efektif menghentikan kesepakatan.
Pembatalan tersebut menandai berakhirnya sinetron seputar Broadcom dan Qualcomm. Pabrikan Singapura berharap untuk menggabungkan dua bisnis, tetapi Qualcomm secara aktif melawan pengambilalihan, dengan alasan bahwa usulan $ 117 miliar tidak cukup untuk membeli perusahaan. Dalam beberapa minggu terakhir, Qualcomm, yang berbasis di San Diego, telah menyetujui merger dengan harga lebih tinggi, tetapi di sini pemerintah AS campur tangan.
Broadcom mengatakan kepada Reuters bahwa mereka juga telah menarik daftar nominasi untuk pertemuan pemegang saham tahunan Qualcomm.
Sumber: Reuters
Baca juga: KardiaBand adalah tali pengikat yang menentukan kadar kalium menurut EKG