Google dilaporkan sedang membangun sistem prototipe yang mampu menghubungkan pencarian pengguna China ke nomor pribadi mereka sebagai bagian dari layanan pencarian baru yang akan memenuhi persyaratan pemerintah China. Pencegat menulis bahwa aplikasi Dragonfly aktif Android, sebuah proyek rahasia yang diungkapkan oleh pelapor bulan lalu, terikat pada angka, sehingga lebih mudah untuk melacak pengguna individu.
Dragonfly memiliki daftar hitam pertanyaan seperti "hak asasi manusia", "protes mahasiswa" dan "Hadiah Nobel". Permintaan ini dapat mengangkat berita tentang aktivis Tiongkok dan peraih Nobel Liu Xiaobo. Sumber tersebut juga mengatakan sistem diprogram untuk menggantikan hasil polusi udara aktual di China dengan parameter standar.
Baca juga: Google menampilkan Pixel 3 dalam tiga warna: mint, putih, dan hitam
Google belum mengkonfirmasi keberadaan Dragonfly dan menolak mengomentari laporan tentang proyek tersebut. Sebelumnya dilaporkan bahwa perusahaan tersebut sedang melakukan "pekerjaan penelitian" pada layanan pencarian di China.
Namun, berita ini menimbulkan tentangan di perusahaan. Sekitar 1400 karyawan Google menandatangani surat yang menuntut informasi lebih lanjut tentang proyek tersebut. Ilmuwan senior Google Jack Paulson mengundurkan diri sebagai protes atas keputusan perusahaan tersebut. Ia menyebutkan, total ada lima karyawan yang mengundurkan diri karena proyek Dragonfly.
Bahkan tanpa menautkan ke nomor, pencarian di Dragonfly tidak aman. Poulson dan lainnya telah menyuarakan keprihatinan bahwa data pengguna di-host di China, di mana lembaga pemerintah dapat dengan mudah mengaksesnya. Fitur yang dipublikasikan menambahkan cara lain untuk mengontrol pengguna.
Sumber: theintercept.com