Root NationBeritaberita TINASA menghentikan misi pencarian planet ekstrasurya TESS 

NASA menghentikan misi pencarian planet ekstrasurya TESS 

-

Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA mengalami gangguan sementara dalam pengamatan ilmiahnya dan memasuki mode aman pada 8 April.

Tim sedang menyelidiki penyebab pemadaman ini, yang bertepatan dengan pekerjaan rekayasa yang dijadwalkan. Meskipun ada jeda yang tidak terduga, satelit tetap dalam kondisi optimal, memberikan harapan untuk solusi cepat atas masalah tersebut. Menurut pembaruan terkini dari NASA, pekerjaan sedang dilakukan untuk mendiagnosis dan memperbaiki situasi. Tim ini berupaya mengembalikan TESS ke misi sains pentingnya dalam beberapa hari mendatang.

Tes NASA

“Tim sedang menyelidiki akar penyebab mode aman yang terjadi selama pekerjaan rekayasa terjadwal. Satelitnya sendiri masih dalam kondisi baik,” ujarnya NASA. “Tim akan terus menyelidiki masalah ini dan akan mengembalikan TESS ke observasi ilmiah dalam beberapa hari mendatang.”

Bagaimana TESS mencari exoplanet

TESS memainkan peran penting dalam pencarian exoplanet yang dilakukan NASA yang mengorbit bintang katai. Ia baru saja menyelesaikan studi awal selama dua tahun terhadap lingkungan Matahari, melacak peredupan bintang secara periodik yang disebabkan oleh transit planet. Meskipun misi aslinya secara resmi berakhir pada 4 Juli 2020, TESS melanjutkan misinya yang diperluas, mengarahkan pandangannya ke luar angkasa untuk mencari keajaiban angkasa.

Selama survei pertamanya, TESS dengan cermat memotret sekitar 75% langit yang bertabur bintang. Ia menemukan 66 eksoplanet yang sebelumnya tidak diketahui dan memberi para astronom hampir 2100 calon planet yang menunggu konfirmasi.

Tes NASA

Misi tersebut merupakan upaya bersama yang dipimpin oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, Massachusetts, dan diawasi oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland. George Ricker dari Institut Astrofisika dan Penelitian Luar Angkasa dinamai menurut namanya Kavli dari MIT adalah peneliti utama dan memimpin tim ilmuwan dan insinyur yang berdedikasi. Kemitraan dengan organisasi seperti Northrop Grumman, NASA Ames Research Center, Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, MIT Lincoln Laboratory, dan Space Telescope Science Institute semakin memperkaya cakupan dan kedalaman misi.

Dalam berita astronomi terbaru terkait TESS, para peneliti yang dipimpin oleh Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian telah membuat penemuan luar biasa -- sebuah planet ekstrasurya "Jupiter hangat" yang dikenal sebagai TOI-4641 b. Benda angkasa kelas berat ini diperkirakan hampir empat kali massa Jupiter dan mengorbit di sekitar bintang tipe F yang berputar cepat. Para astronom menggunakan satelit tersebut untuk mendeteksi sinyal pada kurva cahaya bintang yang mengisyaratkan keberadaan planet yang mengorbit.

Misi TESS NASA

Terlepas dari kesulitan yang terkait dengan periode rotasi Jupiter hangat yang lama, yang bisa berlangsung antara 10 hingga 200 hari, para peneliti mengkonfirmasi status planet TOI-4641 b dengan bantuan analisis yang cermat dan pengamatan lebih lanjut. TOI-4641 b memiliki radius sekitar 0,73 jari-jari Jupiter dan massa maksimum 3,87 massa Jupiter.

Baca juga:

Daftar
Beritahu tentang
tamu

0 komentar
Ulasan Tertanam
Lihat semua komentar