Pilot tersebut menghadapi kritik luas setelah membagikan video pendek di platform media sosial X (Twitter), yang mungkin menunjukkan dia mengemudikan pesawat sambil mengenakan headset Vision Pro yang baru dirilis Apple.
Dalam video tersebut, Chris Clark didampingi co-pilot membual tentang bagaimana headset meningkatkan kinerja. Video tersebut dengan cepat mendapat perhatian, ditonton hampir 6 juta kali dan memicu seruan agar lisensi pilotnya dicabut, Gizmodo melaporkan.
Video “skit” baru yang membuatnya tampak seperti seorang pilot yang mengenakannya Apple Vision Pro saat terbang ️ menyebabkan kemarahan. Hari ini, pilot mengklarifikasi bahwa dia sebenarnya adalah penumpang dalam penerbangan tersebut.
Drama komedi ini akan membuat kita gila.
Untuk @Gizmodo: https://t.co/JufvkZxF0G
— Jody Serrano (@jodyserrano) Februari 7, 2024
Menanggapi reaksi tersebut, Clark menyatakan bahwa dia tidak mengemudikan pesawat dalam video tersebut, melainkan hanya sebagai penumpang. Namun, keraguan tetap ada, terutama setelah rekaman menunjukkan dia meletakkan tangannya di kemudi, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatannya dalam penembakan tersebut. Clarke kemudian menghapus video tersebut.
Meskipun video tersebut mungkin bersifat clickbait, ada kekhawatiran bahwa pilot menghalangi penglihatan mereka dengan perangkat seperti Vision Pro. Meskipun Clark membandingkannya dengan head-up display (HUD), dia menjelaskan perbedaan yang signifikan. Vision Pro menyediakan streaming video langsung secara real-time, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan atau penundaan.
Insiden ini juga menggarisbawahi sikap FAA yang menghalangi pandangan pilot, meskipun FAA belum mengomentari masalah tersebut hingga berita ini ditulis.
Setelah peluncuran Vision Pro, banyak video muncul di jejaring sosial yang menunjukkan cara penggunaannya yang tidak biasa. The Independent melaporkan bahwa salah satunya menampilkan YouTuber Casey Neistat menggunakan headset saat bepergian keliling New York, di mana ia bermain skateboard dalam satu adegan. Video lain menunjukkan seorang pria mengendarai mobil Tesla mengenakan headset Vision Pro, meningkatkan kekhawatiran tentang potensi bahaya keselamatan.
Dengan latar belakang peristiwa ini Apple memperingatkan pengguna bahwa mengimpor headset seharga $3500 dapat membahayakan pengalaman yang diinginkan, terutama di wilayah yang belum merilisnya secara resmi. Meski beberapa videonya bersifat satir, namun menimbulkan kekhawatiran tentang pelecehan di dunia nyata, termasuk berinteraksi dengan objek virtual saat mengemudi.
Apple membahas masalah keamanan pada halaman web khusus, menguraikan risiko dan melarang penggunaan di lingkungan atau aktivitas tertentu. Di situsnya, raksasa teknologi itu memberikan saran kepada pengguna Apple Vision Pro: “Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan posisi tubuh saat digunakan. Apple Vision Pro dirancang untuk digunakan di area terkontrol yang aman pada permukaan datar. Jangan menggunakannya di dekat tangga, balkon, railing, kaca, cermin, benda tajam, sumber panas berlebihan, jendela atau bahaya lainnya. Jangan pernah gunakan Apple Vision Pro saat berkendara, bersepeda, alat berat atau dalam situasi lain yang memerlukan perhatian terhadap keselamatan. Menggunakan perangkat dalam kondisi pencahayaan yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko benturan dengan benda di lingkungan sekitar.
Selain itu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional mengecam pengoperasian kendaraan dengan headset VR sebagai tindakan yang sembrono, sejalan dengan keprihatinan yang diungkapkan oleh Menteri Transportasi Pete Buttigieg. Buttigieg menekankan bahaya gangguan penglihatan dengan Vision Pro pada kendaraan non-otonom. “Ingat: Semua sistem bantuan pengemudi canggih yang tersedia saat ini mengharuskan pengemudi manusia untuk selalu mengendalikan situasi dan terlibat penuh dalam proses mengemudi,” kata perwakilan pemerintahan Biden, dikutip The New York Times.
Sementara perdebatan seputar penggunaan Vision Pro berlangsung, para pejabat dan organisasi keselamatan terus memantau dampak ITS terhadap keselamatan penerbangan dan jalan raya, dengan menekankan pentingnya penggunaan yang bertanggung jawab dan kepatuhan terhadap keselamatan.
Baca juga:
- Apple merilis model AI yang dapat mengedit foto berdasarkan perintah teks
- Apple berfungsi pada iPhone lipat dan iPad