Root NationBeritaberita TIKegagalan dalam Facebook membuka catatan 14 juta akun

Kegagalan dalam Facebook membuka catatan 14 juta akun

-

Tahun ini tidak terlalu sukses bagi perusahaan Facebook. Tidak lama setelah skandal Maret tentang kebocoran data 87 juta akun berakhir, satu lagi meletus. Dilaporkan bahwa postingan pribadi dari 14 juta pengguna terekspos ke publik karena kegagalan teknis.

Apa yang diketahui

Alasannya adalah perubahan pengaturan akun ini tanpa sepengetahuan pemiliknya. Kegagalan itu diamati dari 18 Mei hingga 27 Mei 2018. Ditemukan pada 22 Mei, tetapi dimungkinkan untuk menghilangkannya hanya setelah 5 hari.

Facebook

У Facebook telah meminta maaf kepada pengguna yang postingannya dipublikasikan tanpa izin mereka. Apa artinya ini bagi jejaring sosial masih belum jelas. Namun, itu bisa memperburuk masalah yang sudah dimiliki perusahaan.

Apa masalah di jejaring sosial?

Pada bulan Maret tahun ini, skandal seputar perusahaan Inggris Cambridge Analytica. Intinya adalah mengumpulkan data pribadi dari 50 juta pengguna Facebook. Dia juga dipuji karena mempengaruhi pemilu AS dan kemenangan Donald Trump. Selain itu, tentang pengaruh Cambridge Analytica terhadap hasil referendum keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa.

Dan mantan karyawan lembaga Cambridge Analytica, Christopher Wiley, menyarankan agar data pengguna jaringan dapat disimpan di Rusia. Kita berbicara tentang 87 juta akun. Ini telah merugikan Mark Zuckerberg jutaan dan penjelasan di Kongres.

Selain itu, Papua Nugini melarang jejaring sosial tersebut selama sebulan. Selain itu, peringkat perusahaan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan lainnya, seperti penolakan iklan di feed. Di samping itu, Facebook secara aktif mencoba melawan iklan politik dan mata uang kripto. Ini menambah beberapa poin padanya.

Apple melawan Facebook

Pabrikan asal Cupertino itu pun memulai perang dengan jejaring sosial. Kabarnya di WWDC 2018 Apple menunjukkan peningkatan pada browser Safari yang tidak mengizinkan pengiklan melacak pengguna. Perlu dicatat bahwa hal itu dapat memengaruhi pendapatan iklan Google dan Facebook. Meski masih sulit untuk mengatakan seberapa besar dampak perlindungan tersebut nantinya.

Sumber: Verge

Daftar
Beritahu tentang
tamu

0 komentar
Ulasan Tertanam
Lihat semua komentar